Ovo88, Agen slot Online, Bandar Slot Online, Agen Slot Terpercaya, BANDAR TERPERCAYA, SITUS jUDI ONLINE Oyo4d - agen judi slot dan casino online terbaik dengan taruhan uang asli bisa deposit pulsa tanpa potongan

Perpaduan Pemain Tua Muda Di Chelsea

Kompasidn – Chelsea meraih kemenangan pada pekan ketiga Liga Inggris 2019/2020. Selain tiga poin perdana, kemenangan The Blues terasa spesial karena diraih ketika Frank Lampard menempatkan stater dengan usia 24 tahun 2018 hari atau yang termuda sejak 1994.

Liga Inggris musim ini berbeda bagi Chelsea. Hukuman dari FIFA beruoa pembelian pemain baru dalam dua bursa tranfer, awal musim dan tengah musim, membuat klub asal london itu mengubah cara membangun tim.

Mau tidak mau, suka tidak suka, Chelsea harus memaksimalkan pemain-pemain muda. Sebenarnya, The Blues tidak hanya berisi pemain muda yang masih hijau minim pengalaman. Ada Marcos Alonso, Cesar Azpilicueta, Jorginho, N’Golo Kante, Mateo Kovacic, Ross Barkley, Willian, dan Olivier Giroud yang memiliki jam terbang tinggi.

Hanya saja untuk menambah kekuatan tim, pemiliki enam gelar juara Liga Inggris itu tidak bisa seenaknya mendatangkan pemain. Setelah Alvaro Morata dan Eden Hazard pergi kemudian disusul David Luiz, Chelsea tak bisa mencari pengganti yang sepadan.

Selain Chistian Pulisic yang dibeli sebelum pelarangan tranfer resmi berlaku, Chelsea memulai proyek pemain muda dengan pelatih muda.

Frank Lampard, mantan kapten tim yang menjadi legenda di Stamford Bridge, diberi kepercayaan mematangkan pemain pemain belia.

Lampard, Legenda Chelsea yang menjadi Pelatih
Lampard, Legenda Chelsea yang menjadi Pelatih

Tammy Abraham, Christian Pulisic, dan Mason Mount yang masih dibawah 23 tahun menjadi andalan baru. Dalam tiga laga awal Chesea di Liga Inggris, tiga pemain tersebut selalu tampil.

Selain tiga nama tersebut, Chelsea masih memiliki pemain pemain muda lain yang belum mendapatkan kesempatan tampil dari Lampard seperti Callum Hudson-Odoi, Ruben Loftus-Cheek, Fikayo Tomori, Reece James, dan Robert Kenedy.

Memulai musim dengan pelatih anyar dan pemain muda memang bukan pekerjaan mudah. Kekalahan telak dari Manchester United pada laga pembuka adalah bagian dari sebuah proses adaptasi. Pada Pertandingan tersebut, anak asuh Lampard tidak tampil mengecewakan. Permainan Chelsea bahkan memunculkan ancaman di lini pertahanan MU.

Setelah kekalahan dari MU, Lampard melakukan perubahan ketika menghadapi Liverpool di Piala Super Eropa. Lagi lagi Chelsea tak tampil mengecewakan, namin hasil akhir tidak berpihak kepada juara bertahan Liga Europa itu.

Perpaduan pemain tua muda yang diracik Lampard kemudian menghasilkan poin pertama di Liga Inggris ketika bermain imbang dengan Leicester City.

Perpaduan Pemain Tua Muda Di Chelsea

Oliver Giroud, Hudson-Odoi, dan Cesar azpilicueta, perpaduan antara pemain muda tua di Chelsea
Oliver Giroud, Hudson-Odoi, dan Cesar azpilicueta, perpaduan antara pemain muda tua di Chelsea

Kemenangan perdana dirayakan Mount, dan kawan kawan ketika bertamu ke Stadion Carrow Road markas Norwich City. Dua kali unggul, dua kali di kejar, Chelsea kemudian menuntaskan laga dengan skor 3-2.

Dalam pertandingan tersebut, Lampard menampilkan stater termuda kedua sepanjang sejarah klub dalam 25 tahun terakhir. Usia rata rata pemain inti Chelsea ketika itu adalah 24 tahun 208 hari. Umur tersebut hanya kalah dari skuad Chelsea yang tampil melawan Oldham Athetic pada tahun 1994, yakni 24 tahun 190 hari.

Dalam tigda pertandingan awal di Liga Inggris, Chelsea menampilkan perbaikan signifikan. Kalah dari MU, seri dengan Leicester, dan menang atas Norwich. Tidak ada jaminan Chelsea bakal meraih hasil lebih baik lalgi, namun setidaknya ada kepercayaan diri setelah membukukan kemenangan perdana.

Tidak hanya Chelsea yang bisa mendapatkan dampak positif dari larangan transfer, secara tidak langsung timnas inggris pun bisa mendapatkan manfaat karena Mount, Abraham dan Hudson-Odoi berkebangsaan Inggris.

Jam terbang yang banyak di salah satu kompetisi top eropa bisa menjadikan tiga pemain tersebut menjadi andalan di skuad Three Lions pada masa depan dan bukan sekadar pemain pemain semenjana yang cukup puas dengan caps bersama timnas.

Sumber : cnnindonesia
Penulis : Kompasidn

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *